Dian Pamungkas

Dian Pamungkas

Kamis, 30 Desember 2010

Hanya Senyum jawabanya...

Engkau diam tanpa kata.... seolah matamu bicara....

Tanah langit menjadi saksi diantara kita berdua.....

Sampai kapankah engkau begini?

Hanya sekedar ucapanmu yang ku tunggu.

Dan apakah sepi menjadi temanmu?

Ijinkan lah diriku menjadi Kupu-kupu yang akan menghampiri ibarat setangkai bunga

Dimanapun berada selalu menebarkan pesona harum dan menyegarkan.

Dan Insah Allah...kan kujaga sampai akhir hayat hidupku.

Insha Allah...ku persembahkan jiwa raga ini untukmu.

walaupun sedikit perasaan itu seperti setetes air kan kuterima apa adanya.

Sabtu, 27 November 2010

Perkuliahan terakhir bersama teman




Waaah.. ini lah hasil editan ana yang mana bersumber dari photoshof walaupun masih jelek tapi ana sangat bangga karena bisa dari kerja sendiri.

Selasa, 21 September 2010

Lebaran di Kumai







Part 1: Sebelah kiri yang pakai Kaca mata namanya abang Ronis saudara 1, bersama abang Yadi
Part 2: Dari kiri namanya Heri, abang Roni, Aci seri
Part 3: Kiri : Abang Roni dan Aci seri( adenya Alm. Ummi ana )
Part 4: Kake Japri ku tercinta umurnya sudah 80 Tahun
Jum'at, 10 September 2010

Waktu di Sampit Bersama anaknya saudaraku..








Part 1: Yang menggendong Aura itu ada lah abangnya namanya Hamjah
Part 2,3,4: Hmmmmmmmmmmmmm...manisnya,jadi kangen pengen menciumnya lagi..
Part 5: Klo yang ini lucu baget seperti Alm.Kake Ojeng,namanya Lingga..

Senin, 14 September 2010

Kamis, 12 Agustus 2010

1 jam melihat pantai..



SSttt.... pantai nya sangat begitu indah dan kita pun memanfaatkan untuk pose pose an bersama teman .. ^_^

Jumat, 06 Agustus 2010

Main Futsal



Mau main futsal tapi pose pose terlebih dahulu biar ada kenang-kenangannya di Plaza Futsal Banjarmasin

Rabu, 04 Agustus 2010

Sehari di Perjalanan







Gambar 1: Mau mencabut pasak bumi tapi tidak bisa.
Gambar 2: Akhirnya bisa juga melihat perkebunan Teh
Gambar 3: Mampir di pantai Pagatan, Subhanallah beautiful.

Praktikum ke II



Tidak terasa sudah mau lulus kuliahnya , cuman tinggal menghitung bulan saja. mungkin ini adalah pertemuan terakhir untuk ana dengan teman karena masing-masing akan menjalini aktivitasnya.. Sedih rasanya apabila melihat foto ini , di tambah lagi senyumnya manis-manis dan seperti tidak ada beban sama sekali. PloooooooooooNG !!!

Jumat, 09 Juli 2010

Masjid Al-Munawwarah



Pertama kali kaki ini menginjakan hatiku merasa sangat begitu pempesona untuk dipandang, subhanallah besar sekali Masjid ini yang bernama Al-Munawwarah terletak di jalan Trikora Banjarbaru kalimantan selatan.

Kemudian akupun menuju masjid tersebut untuk menunaikan sholat Zuhur dimana pada saat aku hendak naik , aku melihat seorang anak-anak kecil yang sedang bermain dengan penuh gembira di halaman Masjid tersebut, 10 menit menunggu Adzan akupun bergegas ketempat wudhu untuk mensuciakan diri dari berbagai jenis. Subhanallah setelah aku masuk ruangannya sangat besar, luas dan bersih tapi sayang jema'ahnya sedikit. Mungkin Masjidnya baru diresmikan dalam beberapa hari tadi jadi agak sepi, tapi aku yakin suatu saat masjid ini akan menjadi masjid Agung yang banyak jama'ahnya.Setelah sholat tak mengira hujanpun turun dimana pada saat itu deras sekali sampai-sampai Jaket aku kehujanan, ketinggalan di depan masjid pada saat aku mengambil Kamera untuk aku , itu hasil gambarnya yang aaa di atas , harinya panas, !!!!!


Dan akupun istirahat sejenak sekalian menunggu hujan berhenti, tak disangka aku tertidur saking capenya, bangunya jam 2 siang, sehingga setelah bangun kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pangadilan Agama untuk mengisi Absen, sekian dari cerita pengalaman hidupku.Wasallam..

Selasa, 29 Juni 2010

Bermain Bola Sama anak-anak Martapura



Keren, anak-anak ini begitu jago main bolanya , sampai-sampai aku dipermaikannya dengan bigitu mudah dengan sikulit bundar"Jabulani" Huuuuuuuuuuuuuaaaaaaaaa,, Istirahat dulu menunggu babak ke 2 dimulai sekalian foto bareng.^_^

"Mari berbagi Senyum"




Sekali senyum, curiga hilang.
Dua kali senyum, jadi sahabat.
Tiga kali senyum, hati penuh damai.
Empat kali senyum, beban jadi ringan.
Lima kali senyum, rezeki datang.
Enam kali senyum, keluarga rukun.

Kamis, 10 Juni 2010

Desa Sari Gadung, Kec. Simpang Empat, Kab. Tanah Bumbu, Ibukota Batu Licin, Kalimantan Selatan, Indonesia.



Pada pagi hari sekitar pukul 8 waktu indonesia Tengah di Desa Sari Gadung Kec. Simpan Empat Kab. Batu Licin . Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, inilah dimana pertama kali kaki aku mengijakan ke tanah yang bagitu subur dan luas dan aku pun berlari sekencang mungkin untuk menuju tempat itu tak menghiraukan apapun yang ada di sekitar aku. Kemudian aku lambaikan kedua tangan aku dengan begitu semangat dan ku berikan senyuman kepada Alam di sekitar yang telah menunggu kedatangan aku. Kemudian aku pejamkan mataku 3 menit, ku tarik nafasku berlahan-lahan sehingga sangat terasa udara pagi itu yang begitu segar dan nikmat. lalu ku buka mata dan ku lihat Dunia lagi,alam yang di ciptakan Allah Subhana wa Ta'ala. Akupun memutar badan aku dengan sekecang mungkin sehingga aku tejatuh dengan kesenangan dan disambut oleh alang-alang berwarna kehijauan dengan empuk bagaikan sofa,aku pun berteriak sekencang mungkin. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.!!!! jantungaku bergetar kencang,nafas aku kecang.. ku diamkan sejenak supaya keadaan kembali semula.

Senin, 07 Juni 2010

Kab. Tanah Bumbu., Ibukota Batu Licin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Yayasan Pendidikan Islam Darul Azhar Bersujud



Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya, shlawat dan salam atas jujunjungan banginda Nabi Muhammad Saw, keluarganya, sahabat Tabi'in Tabi'ut Tabi'in tabi'in beseta pengikutnya hingga akhir zaman. sehingga hajat aku kesampaian..Semoga dengan kunjungan pertama kali ini aku bisa menambah rasa erat silaturahim bersama-sama anak Yatim Piatu, dan semoga suatu saat aku bisa membahagiakan anak Yatim piatu.... senangnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...pengen ketemu lagi.. ^_^

Minggu, 30 Mei 2010

Jln.Cengkeh Ujung ( Gatsu IV ) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia



Alhamdulillah... ketika aku bangun di pagi hari ternyata tidak disangka aku malahan ditunggu tamu yang begitu indah dan mempesona di didepan mata aku sendiri dan dia begitu bercahaya dengan penuh semangat, untuk menjalani hari berikutnya menunjukan kepada aku dan dengan senyuman yang begitu manis diberikannya kepada aku sehingga akupun membalas juga dengan senyuman yang paling manis aku beriakan kepadanya yang tak pernah aku berikan kepada seseorang pun kecuali kepada Allah Subhana wa Ta'ala.Pagi itu adalah pagi yang bersejarah bagi aku dan paling berkesan sampai terasa didalam lubuk hatiku yang paling dalam, begitu pun jantung aku bergetar melihatnya dan otakku pun membeku menatapnya dengan memandang ciptan Allah Swt yanag begitu Indah( Subhanallah). Hari Jum'at adalah Hari dimana aku dilahirkan dimuka bumi ini, sehingga seolah olah aku baru lahir kembali dan aku sangat bersyukur sekali kepada sang khalid bisa melihatnya. Mungkin dari sekian orang yang aku alami ini, 10 banding 1 yang ada di Kost aku dan tidak berselang waktu lama sekitar 10 menit ternyata teman aku bangun dari tempat tidurnya yang begitu empuk dan nyaman diantara teman-teman aku yang berada di dalam kost tersebut. Aku pun kaget pada saat aku melihat teman aku itu dan dia pun kaget juga, ketika melihata kau duduk di depan kost dengan kesendirian dan ditemani senyuman aku yang begitu bahagia. Teman aku pun bertanya kepada aku: katanya " Dian lagi ngapain kamu duduk sendirian tumben , tidak seperti biasanya seperti ini , lagi ngelamun ya.....dan akupun menjawab pertanyaan teman aku tersebut. Akupun berkata: Aku tidak tidak ngelamun, malahan apa yang aku perbuat pada pagi ini aku menyaksiakan ciptaan Allah Swt yang begitu Indah di depan mata aku. Kemudian ku sambung lagi " Coba lihat bulan itu begitu indah tidak seperti biasanya lo. dan teman aku pun menjawab: Iya ya.. sgt indah sekali. dan aku langsung berkata ketika dia mengucapkannya. kamu sgt beruntung bisa melihat di pagi ini yang begitu menenangkan hati. kemudian kami ngorbol satu sama lain sambil memandang bulan itu dan sambil Tafakur...kalau tidak salah 30 menit kami menyaksiakan bulan tersebut sampai Dia menghilang dari cahaya Matahari. ketika matahari itu timbul . bulan pun langsung menutupkan wajahnya dengan begitu malu dan senyum yng mempesona dan disitu lah aku menyaksikan bulan sampai menghilang dari pandangn mata aku. kemudian besok harinya aku coba menunggu pagi lagi didepan kost aku tersebut ternyata dia tidak menampakan wajahnya , mungkin dia hanya satu kali saja dia belahan bumi ini dalam satu tahun. semoga dikemudian hari aku bisa melihatnya lagi ..Amin... ^_^

Sabtu, 22 Mei 2010

Kampus IAIN Antasari Banjarmasin Jln. Ahmad Yani, Km. 4,5



Tidak terasa detik demi detik menit demi menit waktu demi waktu jam demi jam hari demi hari minggu demi minggu bulan demi bulan dan setahun demi setahu sudah 3 tahun lebih pertemanan kita di kampus terjalin dengan akrab bagaikan tali, dimana kita saling berbagi, menasehati, menegur, apabila yang salah dan memotivasi apabila ada yang tidak semangat karena kita bagaikan bangunan rumah yang kokoh apabila roboh satu maka kita akan merasakannya. Sedih baget apabila berpisah sama sahabat yang begitu dekat karena penyesalan akan datang belakangan makanya jangan di sia siakan orang yang ada di sekitar kita yang selalu menasehati, dengan moment yang tepat ini aku tidak ingin menyiayiakan poto bareng sama teman, biar ada kenangan dikemudian kelak karena kita tidak tau kapan dan dimana sahabat aku nanti berada, siapa tau diantara kami ber empat nanti ada yang kuliah di Amerika yaitu Aku... hehe pede baget bahasa inggris saja belum tapi lancar malahan sudah punya Wacana ke negeri Paman Sam.tpi tidak jadi masalah demi Impian aku, aku akan bekerja keras sampai titik penghabisan darah aku. setelah lulus kemudian insya Allah aku akan ke Yogyakarta dulu melanjutkan jenjang pendidikan S2 Aminn,,Owh...... malahan melenceng jauh ceritanya. Hehehe dengan adanya poto ini insya Allah akan aku abadikan di Blog aku ini sebagai kenangan.

Satu jam menunggu



Ada-ada saja kelakuan teman aku yang satu ini, ketika teman-taman yang lain lagi menjalankan aktivitasnya masing-masing di ruang lokal kuliah tersebut. Malahan dia mengajak photo bareng biar ga bete dan jenuh nunggu Dosen. Yaaaaaaaaaaaa aku tau: apa yang Dia maksud : dalih-dalih biar suasana bikin cair dan bisa bersenda gurau satu sama lain biar ketegangan dan masalah masing-masing terlupakan dan meringankan beban teman-teman yang lain.. ^_^

Kamis, 29 April 2010


Terungkap sudah semua rahasia dalam dirimu kiniku tahu hatimu bukan untukku. Percuma saja kita bicara tentang cinta bila dirimu selalu berpaling dari diriku, salahkah aku bila, lepaskan semua rasa karena ku tahu cinta sejatimu bukan untuk ku, rasa-rasa cinta dulu yang aku punya kini hilang terkikis oleh semua luka , biarkan aku pergi bersama malam gelap dan dingin, rasakan sakit hati yang harus aku lalui, biarkan sajakau lupakan dirimu, bunuh cintaku oh.... kekasihku salah bila aku harus bertahan usai sudah semua cerita antara kita kau bukan untukku,, tak pernah aku sangka , kukira engkaulah yang bisa menutupi lubang hatiku tetapi bukan yang aku maksud. Allahu akbar !!!

Selasa, 30 Maret 2010

Bunda tolong mandikan aku sekali saja, please...?! Pesan Baru

Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.

Catatan : Cerita ini mengingatkan kita agar bisa membagi waktu antara kerja/karir dengan anak/keluarga...Bahagiakan anak kita dengan "memandikan sekali saja", agar tak menyesal sepanjang masa.

Sabtu, 27 Februari 2010

"Hari ini Milik Anda " Di ambil dari Buku “ La Tahzan” Karya DR. Aidha Al - Qarni



Jika kamu berada di pagi hari,
janganlah menunggu senja tiba.
Hari inilah yang akan anda jalani, bukan hari kemaren yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya,
dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang.
Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda, inilah hari anda ,
Umur anda, mungkin tinggal hari ini.
Maka, anggaplah masa hidup anda hanya hari ini, atau seakan-akan anda dilahirkan hari ini, dan akan mati hari ini juga.
Dengan begitu , hidup anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan..
Dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan seringkali menakutkan.
Pada hari ini pula, sebaiknya anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras.
Dan pada hari ini lah, anda harus bertekad mempersembahkan kualiti sholat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an yang sarat tadabbur..
Dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan..
Perhatiakn terhadap keadaan sekitar, Perhatikan terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.
Pada hari dimana anda hidup saat inilah sebaiknya anda membagi waktu dengan bijak.

Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari itu
dan persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu
ber istiqhfar lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya,
bersiap-siaplah untuk sebauh perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagian !
Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari ini denga penuh keridhaan.

Maka berpegang teguhlah dengan apa yang aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur ( QS.. Al-A’raf:144)


Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegaulan, kemarahan, kedengkian dan kebencian. Jangan lupa, hendaklah anda goreskan pada dinding hati anda satu kalimat:
Harimu adalah hari ini.

Yakni, bila hari ini anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari ( yang belum tentu ada) itu akan merugikan anda?

Jika anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa anda harus bersedih atas air pahit yang anda minum kemaren, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Jika anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat yang tekad dan kuat anda, maka akan dapat menundukan diri untuk berpegang pada prinsip:
Aku hanya akan hidup hari ini”

Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.
Dan itu,
akan membuat anda berkata dalam hati,

“…Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor yang menjijikan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga
membicarakan keburukan orang lain...”

“…Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan pejabat agar tidak bersepah dan berantakan…”

“…Dan kerana hanya hari ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku…”

“…Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin..”

“…Membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur’an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat...”

“…Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut rantin-rantingnya yang berduri, baik bersifat takabur, ujub, riya’, dan buruk sangka…”

“…Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun...”

“…Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkab jenazah, menunjukan jalan yang benar bagi yanga tersesat, memberikan makan orang kelaparan, menolng orang yang sedang kesulitan...”

“…Membantu yang orang dizalimi, meringankan penderitaan orang yanga lemah, mengasihi mereka yanga menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil, dan berbakti kepada orang tua…”

Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan :

“…Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu..” aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedikit pun untuk mengingatmu…”

“…Kamu telah meninggalkan kami semua pergi dan tak pernah kembali lagi…”

“…Wahai masa depan , engkau masih dalam keagaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan…”

“…Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu yang belum di ciptakan dan tidak ada satupun darinya yang dapat disebutkan...”



Hari ini milik anda” adalah ungkapan yang paling indah dalam “ kamus Kebahagian” kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Minggu, 07 Februari 2010

Jaga 7 Sunnah RASULULLAH S.A.W

"Cerdasnya orang yang beriman adalah dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena mesjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan mesjid Allah.

Keempat: jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Jumat, 15 Januari 2010

Wanita Berwajah Sendu

Sore itu Antra memandang langit yang berwarna merah yang dipadu dengan burung-burung beterbangan, membuat keindahan langit itu menjadi sempurna. Tapi suasana langit yang cerah itu tak sama dengan suasana hatinya yang sedang mendung. Dia merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya, dan dia tahu persis apa itu. Tapi baginya tak ada gunanya menyesali apa yang terjadi di masa lalu, dia hanya bisa terus melanjutkan hidupnya saja, dengan membuat masa lalu sebagai pengalaman. Puas memandangi langit sore itu dia pergi mengunjungi restoran tempat dia biasa menikmati makan malam, maklum dia adalah seorang pemuda yang meraih kesuksesan di usia yang cukup muda, dua puluh lima tahu. Tapi kesuksesan itu tak diimbangi dengan kehidupan cintanya, kini saat usianya mendekati empat puluh tahun dia masih hidup sendiri. Sudah banyak teman-temannya yang menjodohkan dia, tapi semuanya, dengan sopan, ditolaknya. Dia selalu mengatakan bahwa dia ingin memantapkan karirnya dulu sebelum menikah. Tapi itu semua tentu hanya omong kosong. Karirnya sudah cukup, lebih dari cukup bahkan, untuk membina suatu rumah tangga.
Antra adalah orang tertutup yang tidak suka mengumbar rahasia pada orang lain, selain itu dia pintar menyimpan rahasia, karena itulah dia selalu menjadi tempat bagi teman-temannya mengatakan semua unek-unek mereka. Tapi Antra tidak mempunyai tempat untuk menyatakan semua yang tersimpan dalam hatinya. Apa yang sedang dialaminya, apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini tdiak ada yang mengetahuinya, dan dia pintar menyembunyikan semua itu. Dia adalah seorang aktor hebat yang mampu memainkan peran bahagia di saat dia sedang mengalami derita terburuk sekalipun. Walaupun dia adalah orang tertutup bukan berarti dia mempunyai sedikit teman, sebaliknya dia mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan, kalangan kelas tinggi maupun kelas bawah. Dia memang bukan orang yang senang berbicara, dia selalu merasa canggung mengobrol dengan orang lain, apalagi dengan orang yang baru dikenalnya, tapi itu semua tertutupi dengan kelebihannya yang lain, salah satu kelebihan yang menjadikan dia mempunyai banyak teman.
Dia seorang pendengar yang baik, walaupun dia tidak suka membuka pembicaraan, orang yang berbicara dengannya pasti melihat sesuatu darinya yang selalu membuat mereka selalu merasa nyaman untuk berbicara panjang lebar. Dan bila itu terjadi Antra yang tertutup akan memainkan perannya sebagai seorang konsultan, yang selalu berbicara di saat yang tepat dan membuat lawan bicaranya semakin nyaman dengannya, bahkan sampai membuka rahasia. Itulah kelebihan Antra. Tapi dibalik semua itu dia mempunyai kelemahan, dia memang dengan mudah membuat orang lain nyaman, tapi dia sendiri tidak mempunyai tempat yang nyaman, kecuali dirinya sendiri, untuk membuka rahasia. Itulah kenapa banyak temannya, bahkan semuanya, tidak mengetahui siapa Antra sebenarnya.
Di dalam restoran Antra mulai memesan makanan seperti yang biasa dia pesan di hari-hari sebelumnya, dan itu tidak pernah membuatnya bosan. Setelah puas menikmati makanan itu Antra pergi ke suatu tempat dimana dia bisa menikmati suasana malam, suatu tempat yang bisa membangkitkan kenangan lama yang indah tapi menyakitkan. Mobilnya melaju dengan pelan, baginya tak ada gunanya tergesa-gesa. Sesampainya di taman itu dia duduk, dan matanya mulai mengembara ke berbagi sudut taman itu berharap akan menemukan sesuatu yang dia cari. “Semua ini sia-sia,” pikirnya, “aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi. Lagipula pertemuan itu hanya kebetulan saja.”
Di taman itu dia hanya duduk, udara dingin yang menusuk tak dapat mengganggunya. Di taman itu, lima tahun yang lalu, Antra bertemu dengan seorang wanita cantik berwajah sendu, tapi wajahnya yang sendu itu membuatnya terlihat makin cantik.
“Maaf, bolehkah saya duduk di sini?”
Antra yang sedang melamun terkejut dan tanpa berkata apa-apa dia menyilakan wanita itu duduk. Wanita itu mempunyai wajah sendu yang sama dengan wanita yang ditemuinya lima tahun yang lalu, hanya memang dia tidak secantik wanita yang ditemuinya lima tahun lalu, tapi Antra tahu wanita ini mempunyai daya pikat lain yang membuat setiap pria bisa bertekuk lutut kepadanya. Seperti biasa Antra tak berani membuka suatu pembicaraan, dia hanya menunggu wanita itu yang memulainya. Antra takut bila ia mengajak wanita itu bicara dia hanya akan mengusik perenungan wanita itu. Antra menunggu wanita itu cukup dengan perenungannya dan memulai berbicara dengannya, Antra yakin akan hal itu. Dia sudah sering mengalami hal seperti ini, termasuk dengan wanita lima tahun yang lalu.
Setelah cukup lama diam, akhirnya wanita itu berpaling kepadanya dan mulai mengajaknya bicara, ”udara malam ini dingin, ya?”
Dan kini Antra memainkan perannya. “Ya, begitulah.”
“Manusia memang aneh, tidak pernah puas akan sesuatu, dan selalu mengeluhkan sesuatu. Setiap panas menyengat, mereka mengeluh. Saat dingin pun sama.”
“Itu memang sifat dasar manusia yang tak terbantahkan. Tapi saya yakin manusia yang mampu berpikir jernih akan menganggap panas, dingin, atau hujan sama saja. Semua ada manfaatnya, tidak bagi diri sendiri tapi bagi orang lain.”
“Ya, anda benar. Tapi jarang ada orang seperti itu, anda termasuk orang yang langka bila anda berpikir seperti itu.”
“Ya, bila anda mengatakan itu saya serasa menjadi orang tua yang sudah mengalami banyak pengalaman tentang kehidupan.”
Wanita berwajah sendu itu tersenyum kecil, “Setiap orang yang melihat anda tak akan pernah menganggap anda tua.”
“Ya, karena saya memang masih muda,” balas Antra dengan sedikit tersenyum.
“Nama saya Rina,” wanita itu mengenalkan dirinya.
“Antra,”
“Sedang apa anda di sini? Apakah istri anda tidak mencari anda?” tanya wanita itu.
“Saya suka ke tempat ini, menikmati malam gelap ditemani sang bulan. Lagipula saya belum mempunyai istri, entah kenapa saya lebih suka hidup sendiri.”
“Yah memang lebih baik hidup sendiri daripada hidup berkeluarga tetapi sama sekali tidak bisa memahami satu sama lain,” kata wanita itu, saat mengatakan hal itu wajahnya terlihat sedih.
“Maaf kalau saya berlaku lancang, apakah ada yang mengganggu pikiran anda?”
“Tak apa, memang setiap orang yang melihat saya pasti akan berpikiran sama seperti anda,” kata wanita itu. “Mungkin saya bisa bercerita kepada anda, saya tahu anda adalah orang baik. Saya tak tahu harus bercerita kepada siapa, saya bukan orang yang mempunyai banyak teman. Setelah saya melihat anda saya tahu anda adalah orang yang tepat untuk mengeluarkan semua hal yang sudah saya alami. Dan saya akan tenang mengakhiri semua ini. Saya harap anda tidak keberatan.”
“Silakan, saya sama sekali tidak keberatan. Yah, tidak baik bagi seseorang memendam sesuatu selamanya. Saya akan membantu semampu saya,” kata Antra yang lupa bahwa dia sendiri adalah seseorang yang selalu memendam semuanya sendirian.
“Anda memang orang baik. Dan entah kenapa saya merasa nyaman duduk di sini dan berbicara dengan anda, padahal saya bukan orang yang mudah bergaul dan berbicara panjang lebar dengan seseorang apalagi orang yang baru saya kenal.”
Antra hanya mengangguk, mengerti.
“Saya seorang single parent, suami saya meninggal karena kecelakaan dan meninggalkan saya dan anak semata wayang kami yang masih berusia lima tahun. Sepeninggal suami saya, saya bekerja untuk menghidupi keluarga saya. Saya terlalu mencintai suami saya, banyak pria yang melamar saya tapi semua saya tolak. Cukup anak saya yang menjadi kebahagiaan saya, hati saya serasa sudah beku untuk menerima pria lain menggantikan suami saya. Tapi kelihatannya saya memang harus mengalami takdir yang sangat buruk, satu minggu yang lalu anak saya meninggal karena penyakit, dan kini saya tak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Semua yang membuat saya bahagia dan menikmati kehidupan sudah tidak ada. Mungkin saya hanya bisa menyusul mereka dan berbahagia bersama mereka di alam sana. Saya merasa hidup saya di dunia ini sudah tak ada berguna.” Wanita itu terdiam setelah menceritakan hal yang mengganjal hatinya. Seakan setelah mengatakan ini dia sudah siap mengakhiri hidupnya.
Antra diam sebentar, hal ini sama dengan apa yang dialaminya lima tahun yang lalu, pertemuannya dengan wanita cantik berwajah sendu yang merasa hidupnya sudah tak berarti karena dia menjadi korban kebejatan beberapa pemuda yang memperkosanya bergiliran. Antra sendiri tak tahu apakah wanita lima tahun lalu itu masih hidup atau tidak. Antra sudah berusaha sebaik mungkin waktu itu, dan keputusan akhir tetap barada di tangan wanita itu sendiri. Dan kini dia menghadapi wanita cantik berwajah sendu lain dengan problema yang berbeda. Memang dalam kehidupan manusia, terdapat berbagai macam masalah.
“Anda cantik dan masih muda,” kata Antra dengan lembut, “saya tahu cinta anda yang dalam kepada suami dan anak anda adalah suatu bukti kesetiaan anda yang luar biasa. Mungkin anda berpikir bahwa kehidupan anda sekarang tidak ada gunanya, saya tak akan mengatakan apakah suami dan anak anda senang apabila anda mengakhiri hidup anda sekarang. Tidak, saya tak mengatakan demikian. Saya hanya akan mencoba mengajak anda berpikir ke depan, jauh ke depan. Lima tahun, sepuluh tahun atau bahkan lima puluh tahun mendatang. Saya adalah orang yang mempercayai takdir, seperti pertemuan kita sekarang, bagi saya ini merupakan takdir. Tapi saya tidak percaya bahwa orang bunuh diri adalah takdir, bunuh diri adalah keinginan orang itu sendiri, yang bagi saya malah merusak lingkaran takdir. Pernahkah anda berpikir lima tahun yang akan datang anda sebenarnya bisa menyelamatkan nyawa seorang anak kecil yang akan tenggelam di pantai, tapi karena anda sudah mengakhiri hidup anda sekarang, rencana besar yang sudah disusun oleh Yang Maha Kuasa untuk setiap pemeran dalam panggung yang besar ini berantakan. Mungkin anak itu tidak akan bisa terselamatkan, karena aktor yang seharusnya menolongnya tidak ada. Karena setiap pertemuan antar manusia adalah takdir yang sudah dirancang dengan begitu indah dan sempurna. Bunuh diri hanya akan membuat skenario yang sudah disusun berantakan.”
Setelah mengatakan itu Antra diam, membiarkan wanita itu berpikir. Antra tak bisa memaksa wanita itu untuk tidak melakukan hal konyol itu. Paksaan hanya akan menimbulkan kesan yang tidak mengenakkan. Dia lebih menyukai pendekatan yang lembut, membiarkan wanita itu berpikir ke depan.
“Mungkin anda benar. Mungkin juga tidak. Tapi terima kasih anda sudah meluangkan waktu anda bagi saya.” Wanita itu berdiri dan mengulurkan tangannya, berpamitan dengan Antra.
“Apakah anda tidak ingin mengetahui apa yang akan terjadi pada hidup anda esok? Saya selalu ingin mengetahuinya,” kata Antra sembari menyambut uluran tangan wanita itu dengan tersenyum.
Wanita itu tersenyum dan pergi meninggalkan Antra.
“Ah, satu lagi drama kehidupan manusia,” gumam Antra.
Ketika Antra bersiap meninggalkan taman itu terdengar suara wanita yang memanggilnya. Antra menoleh, dia melihat seorang wanita berlari ke arahnya dan langsung menjabat tangannya. Dari belakang wanita itu terlihat sosok pemuda tampan yang tersenyum sopan kepadanya dan Antra membalas senyuman itu.
“Ternyata anda masih senang menikmati malam ini, beruntung saya bisa bertemu anda lagi. Anda tentu masih ingat dengan saya, bukan?” tanya wanita itu.
“Tentu, saya tidak akan pernah melupakan setiap orang yang pernah saya temui,” balas Antra. “Bagaimana kabarmu sekarang, Gita?”
“Baik. Oh, kenalkan Andre tunangan saya, minggu depan kami akan menikah. Saya akan sangat bahagia bila anda mau hadir ke pesta pernikahan kami.”
“Tentu saya pasti datang, ini kartu nama saya,” kata Antra dengan memberikan kartu namanya.
“Saya pasti mengirimkan undangan pernikahan kami. Awas kalau tidak datang!” ancamnya dengan senyum menggoda. “Baiklah kami permisi dulu.”
Antra mengangguk. Samar-samar dia masih mendengar pria itu bertanya kepada wanita itu: “Siapa dia?”
“Malaikat penyelamat.”
Antra tersenyum dan meninggalkan taman itu.

Rabu, 06 Januari 2010

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)


Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”


Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali:

“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. “

“Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. “

“Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”

Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”

Allah berfirman,

“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)

juga membaca,

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.