Dian Pamungkas

Dian Pamungkas

Jumat, 15 Januari 2010

Wanita Berwajah Sendu

Sore itu Antra memandang langit yang berwarna merah yang dipadu dengan burung-burung beterbangan, membuat keindahan langit itu menjadi sempurna. Tapi suasana langit yang cerah itu tak sama dengan suasana hatinya yang sedang mendung. Dia merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya, dan dia tahu persis apa itu. Tapi baginya tak ada gunanya menyesali apa yang terjadi di masa lalu, dia hanya bisa terus melanjutkan hidupnya saja, dengan membuat masa lalu sebagai pengalaman. Puas memandangi langit sore itu dia pergi mengunjungi restoran tempat dia biasa menikmati makan malam, maklum dia adalah seorang pemuda yang meraih kesuksesan di usia yang cukup muda, dua puluh lima tahu. Tapi kesuksesan itu tak diimbangi dengan kehidupan cintanya, kini saat usianya mendekati empat puluh tahun dia masih hidup sendiri. Sudah banyak teman-temannya yang menjodohkan dia, tapi semuanya, dengan sopan, ditolaknya. Dia selalu mengatakan bahwa dia ingin memantapkan karirnya dulu sebelum menikah. Tapi itu semua tentu hanya omong kosong. Karirnya sudah cukup, lebih dari cukup bahkan, untuk membina suatu rumah tangga.
Antra adalah orang tertutup yang tidak suka mengumbar rahasia pada orang lain, selain itu dia pintar menyimpan rahasia, karena itulah dia selalu menjadi tempat bagi teman-temannya mengatakan semua unek-unek mereka. Tapi Antra tidak mempunyai tempat untuk menyatakan semua yang tersimpan dalam hatinya. Apa yang sedang dialaminya, apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini tdiak ada yang mengetahuinya, dan dia pintar menyembunyikan semua itu. Dia adalah seorang aktor hebat yang mampu memainkan peran bahagia di saat dia sedang mengalami derita terburuk sekalipun. Walaupun dia adalah orang tertutup bukan berarti dia mempunyai sedikit teman, sebaliknya dia mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan, kalangan kelas tinggi maupun kelas bawah. Dia memang bukan orang yang senang berbicara, dia selalu merasa canggung mengobrol dengan orang lain, apalagi dengan orang yang baru dikenalnya, tapi itu semua tertutupi dengan kelebihannya yang lain, salah satu kelebihan yang menjadikan dia mempunyai banyak teman.
Dia seorang pendengar yang baik, walaupun dia tidak suka membuka pembicaraan, orang yang berbicara dengannya pasti melihat sesuatu darinya yang selalu membuat mereka selalu merasa nyaman untuk berbicara panjang lebar. Dan bila itu terjadi Antra yang tertutup akan memainkan perannya sebagai seorang konsultan, yang selalu berbicara di saat yang tepat dan membuat lawan bicaranya semakin nyaman dengannya, bahkan sampai membuka rahasia. Itulah kelebihan Antra. Tapi dibalik semua itu dia mempunyai kelemahan, dia memang dengan mudah membuat orang lain nyaman, tapi dia sendiri tidak mempunyai tempat yang nyaman, kecuali dirinya sendiri, untuk membuka rahasia. Itulah kenapa banyak temannya, bahkan semuanya, tidak mengetahui siapa Antra sebenarnya.
Di dalam restoran Antra mulai memesan makanan seperti yang biasa dia pesan di hari-hari sebelumnya, dan itu tidak pernah membuatnya bosan. Setelah puas menikmati makanan itu Antra pergi ke suatu tempat dimana dia bisa menikmati suasana malam, suatu tempat yang bisa membangkitkan kenangan lama yang indah tapi menyakitkan. Mobilnya melaju dengan pelan, baginya tak ada gunanya tergesa-gesa. Sesampainya di taman itu dia duduk, dan matanya mulai mengembara ke berbagi sudut taman itu berharap akan menemukan sesuatu yang dia cari. “Semua ini sia-sia,” pikirnya, “aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi. Lagipula pertemuan itu hanya kebetulan saja.”
Di taman itu dia hanya duduk, udara dingin yang menusuk tak dapat mengganggunya. Di taman itu, lima tahun yang lalu, Antra bertemu dengan seorang wanita cantik berwajah sendu, tapi wajahnya yang sendu itu membuatnya terlihat makin cantik.
“Maaf, bolehkah saya duduk di sini?”
Antra yang sedang melamun terkejut dan tanpa berkata apa-apa dia menyilakan wanita itu duduk. Wanita itu mempunyai wajah sendu yang sama dengan wanita yang ditemuinya lima tahun yang lalu, hanya memang dia tidak secantik wanita yang ditemuinya lima tahun lalu, tapi Antra tahu wanita ini mempunyai daya pikat lain yang membuat setiap pria bisa bertekuk lutut kepadanya. Seperti biasa Antra tak berani membuka suatu pembicaraan, dia hanya menunggu wanita itu yang memulainya. Antra takut bila ia mengajak wanita itu bicara dia hanya akan mengusik perenungan wanita itu. Antra menunggu wanita itu cukup dengan perenungannya dan memulai berbicara dengannya, Antra yakin akan hal itu. Dia sudah sering mengalami hal seperti ini, termasuk dengan wanita lima tahun yang lalu.
Setelah cukup lama diam, akhirnya wanita itu berpaling kepadanya dan mulai mengajaknya bicara, ”udara malam ini dingin, ya?”
Dan kini Antra memainkan perannya. “Ya, begitulah.”
“Manusia memang aneh, tidak pernah puas akan sesuatu, dan selalu mengeluhkan sesuatu. Setiap panas menyengat, mereka mengeluh. Saat dingin pun sama.”
“Itu memang sifat dasar manusia yang tak terbantahkan. Tapi saya yakin manusia yang mampu berpikir jernih akan menganggap panas, dingin, atau hujan sama saja. Semua ada manfaatnya, tidak bagi diri sendiri tapi bagi orang lain.”
“Ya, anda benar. Tapi jarang ada orang seperti itu, anda termasuk orang yang langka bila anda berpikir seperti itu.”
“Ya, bila anda mengatakan itu saya serasa menjadi orang tua yang sudah mengalami banyak pengalaman tentang kehidupan.”
Wanita berwajah sendu itu tersenyum kecil, “Setiap orang yang melihat anda tak akan pernah menganggap anda tua.”
“Ya, karena saya memang masih muda,” balas Antra dengan sedikit tersenyum.
“Nama saya Rina,” wanita itu mengenalkan dirinya.
“Antra,”
“Sedang apa anda di sini? Apakah istri anda tidak mencari anda?” tanya wanita itu.
“Saya suka ke tempat ini, menikmati malam gelap ditemani sang bulan. Lagipula saya belum mempunyai istri, entah kenapa saya lebih suka hidup sendiri.”
“Yah memang lebih baik hidup sendiri daripada hidup berkeluarga tetapi sama sekali tidak bisa memahami satu sama lain,” kata wanita itu, saat mengatakan hal itu wajahnya terlihat sedih.
“Maaf kalau saya berlaku lancang, apakah ada yang mengganggu pikiran anda?”
“Tak apa, memang setiap orang yang melihat saya pasti akan berpikiran sama seperti anda,” kata wanita itu. “Mungkin saya bisa bercerita kepada anda, saya tahu anda adalah orang baik. Saya tak tahu harus bercerita kepada siapa, saya bukan orang yang mempunyai banyak teman. Setelah saya melihat anda saya tahu anda adalah orang yang tepat untuk mengeluarkan semua hal yang sudah saya alami. Dan saya akan tenang mengakhiri semua ini. Saya harap anda tidak keberatan.”
“Silakan, saya sama sekali tidak keberatan. Yah, tidak baik bagi seseorang memendam sesuatu selamanya. Saya akan membantu semampu saya,” kata Antra yang lupa bahwa dia sendiri adalah seseorang yang selalu memendam semuanya sendirian.
“Anda memang orang baik. Dan entah kenapa saya merasa nyaman duduk di sini dan berbicara dengan anda, padahal saya bukan orang yang mudah bergaul dan berbicara panjang lebar dengan seseorang apalagi orang yang baru saya kenal.”
Antra hanya mengangguk, mengerti.
“Saya seorang single parent, suami saya meninggal karena kecelakaan dan meninggalkan saya dan anak semata wayang kami yang masih berusia lima tahun. Sepeninggal suami saya, saya bekerja untuk menghidupi keluarga saya. Saya terlalu mencintai suami saya, banyak pria yang melamar saya tapi semua saya tolak. Cukup anak saya yang menjadi kebahagiaan saya, hati saya serasa sudah beku untuk menerima pria lain menggantikan suami saya. Tapi kelihatannya saya memang harus mengalami takdir yang sangat buruk, satu minggu yang lalu anak saya meninggal karena penyakit, dan kini saya tak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Semua yang membuat saya bahagia dan menikmati kehidupan sudah tidak ada. Mungkin saya hanya bisa menyusul mereka dan berbahagia bersama mereka di alam sana. Saya merasa hidup saya di dunia ini sudah tak ada berguna.” Wanita itu terdiam setelah menceritakan hal yang mengganjal hatinya. Seakan setelah mengatakan ini dia sudah siap mengakhiri hidupnya.
Antra diam sebentar, hal ini sama dengan apa yang dialaminya lima tahun yang lalu, pertemuannya dengan wanita cantik berwajah sendu yang merasa hidupnya sudah tak berarti karena dia menjadi korban kebejatan beberapa pemuda yang memperkosanya bergiliran. Antra sendiri tak tahu apakah wanita lima tahun lalu itu masih hidup atau tidak. Antra sudah berusaha sebaik mungkin waktu itu, dan keputusan akhir tetap barada di tangan wanita itu sendiri. Dan kini dia menghadapi wanita cantik berwajah sendu lain dengan problema yang berbeda. Memang dalam kehidupan manusia, terdapat berbagai macam masalah.
“Anda cantik dan masih muda,” kata Antra dengan lembut, “saya tahu cinta anda yang dalam kepada suami dan anak anda adalah suatu bukti kesetiaan anda yang luar biasa. Mungkin anda berpikir bahwa kehidupan anda sekarang tidak ada gunanya, saya tak akan mengatakan apakah suami dan anak anda senang apabila anda mengakhiri hidup anda sekarang. Tidak, saya tak mengatakan demikian. Saya hanya akan mencoba mengajak anda berpikir ke depan, jauh ke depan. Lima tahun, sepuluh tahun atau bahkan lima puluh tahun mendatang. Saya adalah orang yang mempercayai takdir, seperti pertemuan kita sekarang, bagi saya ini merupakan takdir. Tapi saya tidak percaya bahwa orang bunuh diri adalah takdir, bunuh diri adalah keinginan orang itu sendiri, yang bagi saya malah merusak lingkaran takdir. Pernahkah anda berpikir lima tahun yang akan datang anda sebenarnya bisa menyelamatkan nyawa seorang anak kecil yang akan tenggelam di pantai, tapi karena anda sudah mengakhiri hidup anda sekarang, rencana besar yang sudah disusun oleh Yang Maha Kuasa untuk setiap pemeran dalam panggung yang besar ini berantakan. Mungkin anak itu tidak akan bisa terselamatkan, karena aktor yang seharusnya menolongnya tidak ada. Karena setiap pertemuan antar manusia adalah takdir yang sudah dirancang dengan begitu indah dan sempurna. Bunuh diri hanya akan membuat skenario yang sudah disusun berantakan.”
Setelah mengatakan itu Antra diam, membiarkan wanita itu berpikir. Antra tak bisa memaksa wanita itu untuk tidak melakukan hal konyol itu. Paksaan hanya akan menimbulkan kesan yang tidak mengenakkan. Dia lebih menyukai pendekatan yang lembut, membiarkan wanita itu berpikir ke depan.
“Mungkin anda benar. Mungkin juga tidak. Tapi terima kasih anda sudah meluangkan waktu anda bagi saya.” Wanita itu berdiri dan mengulurkan tangannya, berpamitan dengan Antra.
“Apakah anda tidak ingin mengetahui apa yang akan terjadi pada hidup anda esok? Saya selalu ingin mengetahuinya,” kata Antra sembari menyambut uluran tangan wanita itu dengan tersenyum.
Wanita itu tersenyum dan pergi meninggalkan Antra.
“Ah, satu lagi drama kehidupan manusia,” gumam Antra.
Ketika Antra bersiap meninggalkan taman itu terdengar suara wanita yang memanggilnya. Antra menoleh, dia melihat seorang wanita berlari ke arahnya dan langsung menjabat tangannya. Dari belakang wanita itu terlihat sosok pemuda tampan yang tersenyum sopan kepadanya dan Antra membalas senyuman itu.
“Ternyata anda masih senang menikmati malam ini, beruntung saya bisa bertemu anda lagi. Anda tentu masih ingat dengan saya, bukan?” tanya wanita itu.
“Tentu, saya tidak akan pernah melupakan setiap orang yang pernah saya temui,” balas Antra. “Bagaimana kabarmu sekarang, Gita?”
“Baik. Oh, kenalkan Andre tunangan saya, minggu depan kami akan menikah. Saya akan sangat bahagia bila anda mau hadir ke pesta pernikahan kami.”
“Tentu saya pasti datang, ini kartu nama saya,” kata Antra dengan memberikan kartu namanya.
“Saya pasti mengirimkan undangan pernikahan kami. Awas kalau tidak datang!” ancamnya dengan senyum menggoda. “Baiklah kami permisi dulu.”
Antra mengangguk. Samar-samar dia masih mendengar pria itu bertanya kepada wanita itu: “Siapa dia?”
“Malaikat penyelamat.”
Antra tersenyum dan meninggalkan taman itu.

Rabu, 06 Januari 2010

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)


Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”


Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali:

“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. “

“Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. “

“Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”

Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”

Allah berfirman,

“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)

juga membaca,

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.